I Gusti Agung Bagus Ari Maruta

Judul: “lulled by the Circumstances”
Ukuran: Variable Dimension
Media: Mix Media
Tahun: 2015

KONSEP

Barong merupakan salah satu karya seni dari leluhur masyarakat Bali mengadopsi dari budaya cina dan adanya prasasti yang berbentuk binatang sehingga terlahirlah barong pada saat ini. barong sangat disakralkan oleh masyarakat Bali karena dipercayai sebagai pelindung dan pengusir bala (kesiala atau bencana). Proses visualisasi barong sakral ini memiliki beberapa tahapan sehingga menjadi barong sakral. Ketika pariwisata masuk ke Bali dan mengeksplor mulai dari alam, seni dan kebudayaannya. Kehidupan masyarakat mulai berubah semula yang bergantung dengan alam sekarang bergantung pada pariwisata hal itu menyebabkan Lambat laun keindahan alam Bali semakin menipis dan yang bertahan adalah kesenian dan kebudayaannya. barong yang juga sebagai kesenian sakral Bali juga menjadi daya tarik para wisatawan. Pada dasarnya barong sakral tidak boleh untuk konsumsi pariwisata sehingga dibuatkan barong imitasi dari barong sakral tersebut yang dalam prosesnya pembuatannya tidak mengalami proses sakralisasi.
Pariwisata dan kebudayaan Bali berjalan beriringan saling membutuhkan (keseimbangan). Para wisatawan mendapatkan hiburan dan masyarakat Bali dapat meraup keuntungan dari hal itu untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan, papan, menyekolahkan anak sampai dengan kebutuhan ritual, kebutuhan ritual di Bali sangat bergantung dengan alam, semakin sedikitnya perkebunan dan persawahan akibat pesatnya pariwisata di Bali sehingga masyarakat harus membeli untuk memenuhi kebutuhan itu. Pada dasarnya Bali yang penuh ritual sudah diseimbangkan dengan kekayaan alamnya, keseimbangan itu bergeser ke ranah pariwisata dan ritual.
Pada karya ini yang berjudul “lulled by the Circumstances” (terbuai oleh keadaan). Terlihat boneka barong yang tertidur diatas lingkaran yang berkomposisi seperti yin dan yang. Pada wujud barong pada kepala samapi perut yang dilukis bergaya lukisan kamasan yang telah pudar tertidur di atas kain cotton dengan berbagai warna yang sangat mendominasi. Pada perut bagian belakang sampai ekor memakai bahan cotton dengan berbagai warna duduk diatas sebagian lingkaran yang dilukiskan pemandangan alam Bali yang mulai memudar, keindadhan pemandangan alam yang memang sengaja dibuat untuk pariwisata. Barong pada bagian kepala menyimbolkan orang Bali saat ini yang nyaman tertidur dalam industri pariwisata dan pada bagian ekor barong ini adalah para penikmat keindaindahan yang datang ke Bali. Terbuai atas kenyamanan yang dihadirkan dari hasil pariwisata seakan tidak sadar ada beberapa hal yang sangat penting menjadi menghilang, walaupun dalam keadaan yang seimbang namun namun scara tidak langsung merugikan secara kekayaan alam, mental yang sudah diwariskan sejak dulu dan lainnya.

About The Artist

Nama : I GUSTI AGUNG BAGUS ARI MARUTA
TTL : Ubud, 4 februari 1991
Alamat : JalanDewisita, Gang Maruti no. 8, Br UbudKelod, Ubud, Gianyar Bali. Dan DusunJurugkidul, Sewon, Bamtul, Yogyakarta.
Pendidikan : 2009-2014: FSR ISI Yogyakarta
2006-2009: SMKN 1 Sukawati (SMSR BALI)

2015: “SehariBoleh Gila” Tahunmas Art Room, Yogyakarta“Simposium” GaleriPasca ISI, Yogyakarta,“Art-Chipelago” GaleriNasional Indonesia.
2014:“CUT AND RE-MIX” FKYke 26, JogjaGaleri.“SPIRIT OF THR FUTURE: ART FOR HUMANIZING CIVILIZATION” Festival Kesenian Indonesia VIII, GedungSerbaguna ISI Yogyakarta.“TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM LUKISAN”GedungSeniMurni ISI Yogyakarta.
2013“NGRESULO” JogjaGalery, Yogyakarta.“NATURE CULTURE”JogjaNasional Museum, Yogyakarta.“ SPECIAL EMOTION” Kersan art studio, Yogyakarta.“ TAKSU SKETSA SDI” UPT Galeri ISI Yogyakarta.
2012“SECANGKIR KOPI”Sangkring Art Project, Yogyakarta.”YadnyadalamBerkesenian” UPTGalleri ISI Yogyakarta.”Vibrant vision of Lempad” Sangkring Art Space, Yogyakarta.Dies Natalis ISI Yogyakarta ke XXVIII, gedungsenimurni ISI YogyakartaASYAAF asian students and young artists art festival di LVS galleri Korea Selatan.FKYke 24, BI Yogyakarta.

More Artist