PUTU SASTRA WIBAWA

Ironi Harmoni
Diameter 60 cm
Akrilik di Plat Aluminum
2015

Konsep

Berbicara tentang mooi indie Bali atau kemolekan keindahan alam bali, tercetus ide dalam pikiran untuk membuat bunga. Karena menurut banyak orang bahwa ´” bunga adalah bagian terpenting dari tanaman” sama seperti alam yang sangat penting dalam kehidupan. Disini saya tidak membuat bunga dalam bentuk sebenarnya, tetapi saya abstraksikan mengunakan plat aluminum. Kelopak bunga saya susun menggunakan plat aluminium yang di remas remas, maksudnya adalah sebagai symbol dari alam yang sedikit demi sedikit menjadi rusak habis dan berubah menjadi bangunan bangunan beton dengan besi yang menjulang tinggi. Kemudian sari bunga saya geser keluar, sebagai simbul dari semakin bergesernya pola pola pikir masyarakat bali tentang pemanfaatan alam dan melakukan pembangun-pembangunan. Untuk warna saya terinspirasi dari warna warna Tri Datu (Hitam, Merah, Putih) ketiga warna itu simbul atau lambang dari Dewa Brahma (pencipta), Dewa Wisnu(Pemelihara), Dewa Siwa (Pelebur), sama seperti alam, ketika diciptakan tanpa kita rawat dengan sepenuh hati dan malah dihancurkan suatu saat nanti akan mati.
Ini menjadi suatu ironi ketika masyarakat bali Harmoni, seperti halnya ketika sebenarnya wisatawan wisatawan yang datang ke Bali untuk menikmati keindahan alam kemudian dimaafatkan oleh investor investor untuk berbisnis membuat banyak hotel tanpa melihat dampat kedepannya yang timbul untuk alam itu sendiri. Tentunya ketika pembangunan itu membuat kehidupan perekonomian Bali menjadi sejahtera itu sangat baik bagi rakyat bali, tetapi ketika pembangunan itu malah merusak alam dan tatanan kehidupan di Bali, itu jadi salah siapa???

About The Artist

PUTU SASTRA WIBAWA
Bali, January 31, 1991
Nengahan RT 04, Ngireng2, Sewon Bantul Yogyakarta
Br. Dlodtangluk, Sukawati, Gianyar, Bali
Education
Indonesia Institute of The Art, Yogyakarta,

Selected Group Exhibitions
2015 “Mooi In(die) Bali” Indie Art House Yogyakarta, “Serendipity Manner” Masriadi Art Foundation (MAF) Yogyakarta, “Lahir Dari Api” Jogja Gallery Yogyakarta, “Adu Domba #1” Sangkring Art Project Yogyakarta, “Take Me Out” Cata Odata Gallery Bali, “Drawing Nusantara” Taman Budaya Yogyakarta, “ Nalar Sensasi Seni” National Gallery Indonesia, “ Under Construction” Jogja Gallery Yogyakarta, “Rambut Putih” Tahun Mas Gallery Yogyakarta, “Dies Natalis XXXI” R.J Katamsi Gallery Yogyakarta , “Dies Mortalis” Indonesia Institute of The Art Yogyakarta 2014 “Sensualitas Wanita” Indonesia Institute of The Art ISI Yogyakarta, “Dies Natalis XXX” Ajiyasa Gallery Indonesia Institute of The Art Yogyakarta, “Bermain dalam Rasa”, Jogja National Museum (JNM), “Gelar Tekon #1”, Jogja National Museum (JNM) 2013 “Taksu Sketsa Sanggar Dewata Indonesia” UPT Gallery Indonesia Institute of The Art Yogyakarta, “Nggresulo” Jogja Gallery, Yogyakarta, “Dalam Kebersamaan” Taman Budaya Yogyakarta, “Garis Hijau” Danes Art Veranda , Denpasar Bali, “ Young Art Festival 2013 Jogja National Museum(JNM), Yogyakarta, “ Jimbaran Resto”, Yogyakarta, “Dies Natalis XXIX” UPT Gallery Indonesia Institute of The Art Yogyakarta, “Face 2 Face” Indonesia Institute of The Art Yogyakarta, “Sensualitas” Indonesia Institute of The Art Yogyakarta, “Sing Kene Sing Keto” Galang Kangin Art Space Bali 2012 “Karya Untuk Kawan #4” National Gallery Indonesia, Jakarta, “Tanda Mata IX” Bentara Budaya Yogyakarta, “HydroPirates #2” Galang Kangin Art Space, Bali, “Senen Lempuyangan” Tujuh Bintang Art Space, Yogyakarta, ”Peksiminas XI” Gallery State University Yogyakarta, “Dies Natalis XXVIII” UPT Gallery Indonesia Institute of The Art Yogyakarta, “Yadnya” UPT Gallery Indonesia Institute of The Art Yogyakarta, “Future of Us” Museum Bank Indonesia, Yogyakarta“, Disambar disember” Jogja National Museum (JNM) Awards, Best Award 1st Painting Dies Natalis XXXI ISI Yogyakarta 2015, Finalist “Nalar Sensasi Seni” 2015, Best Award 1st Painting Dies Natalis XXVIII ISI Yogyakarta 2012

More Artist