Ni Luh Pangestu Widya Sari

Judul : Yadnya
Ukuran : 50 x60 cm
Media : Linocut pada Canvas
Tahun : 2015

Konsep

Yadnya dalam agama Hindu mengandung makna persembahan suci yang tulus ikhlas. Dalam konsep agama Hindu ada lima macam persembahan yang dikenal dengan istilah Panca Yadnya (Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, dan Bhuta Yadnya). Bali sebagai pulau dengan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Hindu tidak pernah lepas dari ritual yadnya, dengan ritual sebagai ‘budaya’ yang dimilikinya menjadikan Bali sorotan oleh pulau-pulau lain bahkan negara-negara lain. Sorotan yang kemudian membuat Bali menjadi istimewa, punya nilai kemolekan tersendiri. Meski saat ini tengah gencar tudingan miring seputar Bali dan masyarakatnya yang mulai bimbang dan luruh oleh pesona ke-Barat-Barat-an. Ancaman akan leburnya nilai-nilai molek Bali semakin kuat, namun lewat karya yang berjudul Yadnya ini sesungguhnya menyiratkan keyakinan yang kuat pula bahwa Bali akan tetap ajeg, karena Bali punya yadnya. Yadnya sebagai ungkapan syukur atas segala rahmat yang diberikan kepada diri manusia yang ber-yadnya. Dengan yadnya niscaya Tuhan, semeste, berserta isinya akan saling menjaga satu dengan yang lain.
Dalam karya diperlihatkan figur-figur wanita dengan pakaian dan atribut khas seorang penari, yakni tari Rejang yang sangat dikenal oleh masyarakat Bali khususnya. Tarian Rejang merupakan tarian sakral yang bertujuan mengundang dewa- dewi turun ke tempat di mana sebuah yadnya (Dewa Yadnya) tengah dilaksanakan, agar diberkati dan diterimalah yadnya yang dihaturkan. Keistimewaan dari tarian ini ialah di mana para penarinya semua wanita dan belum mengalami menstruasi.
Sedangkan point of interest dalam karya tampak dari bulatan berwarna merah di pojok kiri atas bidang. Bulatan merah ini merupakan simbol dari bulan purnama. Dalam kalender Bali, jika ada tanggal yang di atasnya terdapat titik merah itu berarti pada tanggal itu akan datang bulan purnama. Purnama sendiri juga mengandung makna yang kuat bagi masyarakat Bali, di mana pada hari itu masyarakat Bali meyakini adalah hari yang baik untuk menyucikan diri secara lahir batin, dengan melakukan puasa, persembahan, dan sembahyang (beribadah).
Yadnya yang dilaksanakan pada hari suci yakni bulan purnama memperlihatkan sebuah ritual yang masih molek yang dimiliki oleh umat Hindu di Bali khususnya. Dengan adanya ritual tersebut, seniman percaya meski banyak terjadi serangan baik secara langsung maupun tidak untuk ‘merobohkan’ nilai-nilai budaya atau kemolekan Bali, kemolekan Bali tidak akan mudah luntur namun semakin ajeg.

About The Artist

Nama : Ni Luh Pangestu Widya Sari (Pangestu WS)
Tempat/Tanggal Lahir : Tangeb, 5 Oktober 1991
Alamat : Jalan Cemara No. 10, Lingkungan Pemebetan Kapal, Kecamatan Mengwi,
Kabupaten Badung, Bali-80351
Alamat sekarang : Gg. Parang Barong, , No.770A, RT 43, RW 11, Jl. Jogokaryan, Mantrijeron III, Yogyakarta

Biografi:
Alumni dari Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) di Singaraja-Bali, yang pada Tugas Akhir (TA) memilih konsentrasi pada seni grafis. Tergabung dalam sebuah komunitas pegrafis muda di Bali bernama “B-TJAP“ (dibaca: B-Cap) singkatan dari Buleleng Cap, yang saat ini terdiri dari 7 orang pegrafis, juga merupakan alumni dari UNDIKSHA dan merupakan anggota dari Segara Lor yaitu Komunitas Pengabdi Seni Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNDIKSHA.
Pendidikan:
S1: Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA), Singaraja-Bali (Tahun 2009)
S2: Pascasarjana ISI Yogyakarta (Tahun 2014)

Pengalaman Pameran:
2014 : “Sinergis”, Venesia, Yogyakarta
2014 : “Small is Beautiful”, Barwa Gallery, Ubud-Bali
2014 : “Seni Mengajar Seni”, Taman Budaya Yogyakarta
2014 : “Locomotion”, oleh Segare Lor di Museum Neka, Ubud-Bali
2014 : “Heart Opened”, Cata Odata, Ubud-Bali
2014 : “Jogja Miniprint Biennale”, Museum Bank Indonesia, Mien Gallery, dan Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta
2014 : “How To Draw” Drawing Festival, Gedung Gas Negara dan Yayasan Pusat Kebudayaan, Bandung
2014 : “PASSION”, Printmaking Exhibition oleh kelompok B-TJAP, Griya Santrian, Sanur-Bali
2014 : “Personaliti tentang Valentine”, Panti Asuhan Anak Udayana Wiguna, Singaraja-Bali
2013 : “Memek” Pameran Fotografi, Ruang Pameran Kampus Bawah Undiksha, Singaraja-Bali
2013 : “Me Finding Me”, Seni Wati Art Space, Gianyar-Bali
2013 : “VA(SE)RIOUS”, Undiksha, Singaraja-Bali
2013 : “Bali on The Move” by Bali Art Society, Danes Art Veranda, Renon-Bali
2013 : “Suryakanta” di Buleleng Festival, Singaraja-Bali
2013 : “Jam Tua” International Conference and Festival for North Balinese Culture, Undiksha, Singaraja-Bali
2013 : “I-factor”, Maha Art Gallery, Renon-Bali
2013 : “Ruang Waktu”, Neka Art Museum, Ubud-Bali
2013 : “gloBALIsation” Potluck Party Social Gathering, Undiksha, Singaraja-Bali
2013 : “Big Sale Art dan Melukis Bersama” serangkaian HUT ke-25 GAMASERA, UNDIKSHA, Singaraja-Bali

More Artist